Terbongkarnya Mafia Tambang Anggota Polri
Menko Polhukam Bersama KPK Akan Bongkar Mafia Tambang
amca.info - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berjanji akan memberantas habis Mafia Tambang Anggota Polri. Buntut viralnya video Ismail Bolong tentang setoran tambang masuk ke kantong jenderal. Mahfud akan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengungkap Kasus Mafia Tambang.
Dirinya teringat ucapan mantan Ketua KPK Abraham Samad yang berkata kemungkinan setiap orang di Indonesia mendapat Rp20 juta per bulan jika mafia tambang diberantas. Pernyataan tersebut bentuk respon Samad terhadap temuan ahli atas maraknya mafia tambang.
Ismail Bolong sudah menarik pernyataan itu. Ismail ada dalam tekanan Brigjen Hendra Kurniawan saat membuat pernyataan tersebut, ujar Mahfud. Menko Polhukam menyinggung isu perang bintang yang saat ini ramai di perbincangkan oleh publik. Mahfud mengatakan, dalam isu perang bintang Polri para perwira tinggi Polri terlihat sedang saling membuka kartu as masing-masing.
Baca Juga: Anthony Ginting Juara Hylo Open 2022 Jerman.
Komisi Pemberantasan Korupsi Merespond Positif Kasus Mafia Tambang
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespon positif rencana Menko Polhukam Mahfud Md untuk bekerja sama dalam mengungkap mafia tambang di Indonesia. Agar tidak adanya lagi praktik korupsi di sektor tambang. Ali berkata bahwa sektor tambang merupakan industri dengan pendapatan tinggi, dan juga rentan akan korupsi. Karenanya KPK akan melakukan sejumlah upaya agar sumber daya alam bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Indonesia Police Watch Minta Usut Kasus Mafia Tambang di Polri
Indonesia Police Watch (IPW) berkata kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera membentuk tim khusus untuk menyelidiki dugaan Mafia Tambang Anggota Polri. Respon IPW setelah viralnya video pengakuan mantan purnawirawan Polri berpangkat Aiptu Ismail Bolong. Ismail berkata pernah memberikan uang sebanyak Rp6 miliar kepada Kabareskrim Komjen Agus Andrianto hasil kegiatan tambang ilegal miliknya sepanjang September-Oktober 2021.
Sugeng berharap agar Kabareskrim dinonaktifkan sementara demi efektivitas pendalaman kasus tersebut. Menurut Sugeng, Ismail Bolong terlihat berada dalam tekanan dalam kedua video. Sebaliknya dalam video kedua yang beredar dia mengaku tak pernah bertemu, apalagi memberikan uang kepada Kabareskrim.